Minggu, 24 Juli 2011

Faktor Penyebab Remaja Merokok


Perilaku merokok dapat dilihat dari sudut pandang yang merugikan.Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja secara umum.
  • Menurut Kurt Lewin bahwa perilaku merokok merupakan fungsi lingkungan dan individu.Artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor diri sendiri,juga disebabkan oleh faktor lingkungan.Ada berbagai faktor yang diasumsikan sebagai faktor penyebab timbulnya perilaku merokok pada remaja. 
  • Berdasarkan penelitian dan teori mengenai penyebab timbulnya perilaku merokok pada remaja, ternyata penyebabnya sangatlah kompleks baik dari segi internal maupun eksternal yang keduanya saling mendukung (Jacken, 2002). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran proses pada remaja dari awal mereka mengenal rokok, faktor yang mendukung perilaku merokok, hingga mereka memutuskan merokok untuk yang pertama kalinya.Berdasarkan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang berusaha memahami gejala tingkah laku manusia menurut penghayatan sang pelaku, atau melalui sudut pandang subyek penelitian (Dooley, 1984). Kasus dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. sejumlah kecil kasus dapat memberi contoh yang tepat tentang fenomena yang dipelajari (Poerwandari, 1998).
  • Penyebab lain munculnya kebiasaan merokok remaja disebabkan karena mereka ingin mencoba rokok itu karena mereka melihat orang yang merokok kelihatan nikmat dan mereka merasa penasaran, selain itu juga mereka ingin mencari pergaulan dan terpengaruh oleh temannya sehingga ia merokok.Tujuan utama bagi remaja untuk merokok yakni untuk mencari perhatian dari orang banyak. 
  • Dengan merokok terlihat macho/sexy.Tepatnya… pabrik rokok mengharapkan anda berpikir seperti itu. Mungkin awalnya memang iya, tapi tunggu saja… Merokok dapat menimbulkan kulit keriput dan gigi kuning. Merokok juga berkontribusi pada osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kalau sudah begitu, tubuh tidak lagi tegap. Dan yang lebih penting, merokok dapat menyebabkan impotensi. Apa itu yang namanya macho/sexy? 
  • Berhenti merokok bisa membuat gemuk.Bertambanya berat badan banyak dialami orang yang mencoba berhenti merokok. Hal ini terjadi karena kebiasaan menghisap rokok kini berganti dengan makan. Namun dengan merencanakan diit gizi yang sehat dan meningkatkan aktivitas akan membantu kita memecahkan masalah ini. Bahkan, dengan olahraga, tidak hanya masalah berat badan saja yang dapat diatasi, namun stamina dan kapasitas paru yang hilang ketika merokok juga dapat dikembalikan. 
  • Merokok dapat memperbaiki mood.Beberapa orang percaya rokok dapat menambah semangat, namun itu dapat menurunkan moodmu. Jika anda sedang down atau depresi, rokok dapat menempatkan anda pada resiko yang lebih tinggi untuk depresi, hiperaktivitas, dan attention deficit disorder. Seperti pada penelitian terbaru disebutkan, remaja yang merokok memiliki resiko 4 kali yang lebih besar untuk mengalami depresi dari remaja yang tidak merokok.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa ketertarikan indidvidu dengan rokok sudah dirasakan sejak masih anak-anak melalui proses yang sangat konpleks. 
  • Awal individu mengenal rokok adalah lewat observasi mereka pada perilaku merokok orang tua yang menimbulkan rasa penasaran dan terdorong untuk mencoba merokok. Setelah itu penayangan iklan rokok pada televisi terutama yang menampilkan model-model anak muda, semakin membuat individu tertarik untuk mencoba rokok dan meniru model dalam iklan rokok tersebut.
  • Kemudian masalah-masalah yang dialami oleh individu seperti masalah keluarga, masalah sekolah, dan masalah-masalah lainnya semakin membuat individu semakin terdorong untuk mulai merokok.
      Meskipun faktor-faktor pendukung tersebut sudah sejak anak-anak dirasakan namun keberanian untuk mulai merokok setelah mereka mendapatkan teman sebaya yang merokok. Sehingga tanpa ajakan langsung ataupun adanya ajakan langsung, maka mereka memutuskan untuk mulai merokok tanpa adanya keterpaksaan meskipun mereka mengetahui bahaya rokok. Meskipun pertama kali mereka tidak merasakan kenikmatan rokok, namun mereka tetap mempertahankan perilaku merokok tersebut karena ada kejanggalan jika tidak merokok ditengah teman-teman yang merokok dan faktor pribadi yang “mengharuskan” mereka untuk merokok. Namun setelah gangguan kesehatan mulai mereka alami, maka mereka bisa memutuskan untuk berhenti merokok.
 Seperti yang diungkapkan oleh Leventhal dan Clearly(dalam Cahyani 1995),terdapat 4 tahap dalam merokok,sehingga menjadi perokok:
 1. Tahap prepatory
 Tahap dimana seseorang mendapat hal yang menyenangkan melalui rokok.
2. Tahap initation
Merupakan tahap perintisan. Tahap dimana seseorang akan meneruskan atau tidak dalam merokok
3. Tahap becoming a smoker
Apabila seseorang sudah menggunakan 4 batang rokok per hari,maka punya kecenderungan menjadi perokok.
4. Tahap maintenance of smoking
Tahap ini merokok merupakan salah satu pengaturan diri(self-prepatoring).Merokok dilakukan untuk memperoleh efek  fisiologis yang menyenangkan.

Rujukan : http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=77907 
               http://intinusantara.wordpress.com/2008/09/12/alasan-para-perokok-untuk-merokok/
               perilakumerokok_alvin.pdf

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More